Bisa Jogging Bareng Anjing di Embung Tambak Boyo, Yogyakarta

Siang itu, tanggal 4 Oktober 2015, terpikir untuk jalan-jalan dan seorang kawan, Rima Sekarani menawarkan memburu sunset. Saya iyakan, kami ketemuan di taman depan rektorat Universitas Negeri Yogyakarta. Sambil makan jenang yang saya beli dengan harga Rp 5.000,- per cup, kami menunggu Septika dan Aska.

Senja Tambak Boyo
Senja Tambak Boyo doc.pribadi

Septika datang tak lama setelah saya tiba, kami bincang-bincang merencanakan lokasi yang akan dituju. Terputuskanlah Embung Tambah Boyo sebagai lokasi memburu sunset. Bertiga kami pergi ke Embung Tambak Boyo tanpa Aska, karena dia harus reportase sore.

 

Waktu sudah hampir memasuki Pukul 17.00 WIB saat kami mulai berkendara memasuki Jalan Gejayan, Yogyakarta. Dari perempatan Congcat kami mengambil jalan ke kanan, menyusuri jalan ring road utara. Embung Tambak Boyo merupakan waduk yang berada di Wilayah Sleman, berada di antara Desa Condongcatur, Maguwo, dan Wedomartani, Sleman, Yogyakarta.

 

Untuk bisa menjangkau lokasi, dari Jl. Ring Road, kami masuk dari perempatan ring road UPN, lalu lurus terus ke utara sampai melewati perempatan pertama lurus terus. Setelah melalui area perumahan yang cukup padat, kami bisa menemukan area Tambak Boyo berkat petunjuk dari Aska dan plang jalan yang ada.

 

Dengan tiket sebesar Rp 2.000,- per motor kami sudah bisa menikmati area Embung Tambak Boyo. Selama memasuki area, di sepanjang jalan saya bisa melihat orang-orang sedang menikmati suasana sore. Ada yang jogging dengan teman-temannya, jogging dengan anjingnya, ada yang sedang mancing, ada pula yang hanya sekedar duduk menikmati pemandangan. Duduknya nggak sendirian dong, tapi bersama pacar!

Menyaksikan senja
Menyaksikan senja doc. pribadi

Kami bertiga menyisir embung sampai akhirnya berhenti di lokasi yang langsung berhadapan dengan matahari. Kami duduk di sana, sempat pula mengambil foto dalam beberapa jepretan. Dari tempat kami duduk kami bisa melihat ikan berenang dan melihat area kos-kosan eksklusif.

 

Beberapa orang berlalu lalang di antara kami. Yang menarik perhatian saya adalah ada seorang laki-laki sedang memancing. Dia terus menerus melempar dan menarik kailnya, tapi sepanjang saya menyaksikannya tak sekalipun dia memperoleh ikan. Kailnya selalu kosong. Walaupun begitu, di wajahnya tersirat perasaan senang.

 

Tak hanya dia, tapi orang-orang yang menikmati lokasi juga nampak senang. Sambil jogging, beberapa orang di antara merkea terdengar sedang ngobrol. Selama itu, di sisi barat, matahari mulai menguning pekat. Senja sebentar lagi akan berubah menjadi malam. Tak mau melewatkannya begitu saja, saya pun mengambil foto-foto. Semilir angin mulai terasa lebih kuat dari sebelumnya, pertanda pergantian hari sudah berlangsung.

 

Rima dan Septi saling menceritakan pengalaman sehari-hari mereka. Sesekali terdengar imajinasi mereka bermain, membayangkan hal-hal unik tentang masa depan. Selentingan tentang kisah teman-teman kami yang merantau di Jakarta pun terasa menyenangkan. Anda juga bisa berbagi cerita di Embung Tambak Boyo kapan saja loh! Seperti kami.

Baca Juga:


Bagikan Artikel ini:
Facebook Twitter Blogger